IPNU dan IPPNU Bantrung Laksanakan Ziarah ke Makam Waliyullah

Daftar Isi

Guna melaksanakan program kerja yang telah dibentuk, IPNU dan IPPNU Desa Bantrung sepakat untuk mengadakan ziarah kubur ke Makam Waliyullah. Meskipun direncanakan pada bulan Agustus, sebagi bentuk RTL Makesta 2024, namun karena berbagai hal, ziarah baru terlaksana Bulan September.

Ziarah kubur sendiri merupakan amaliyah NU dimana seseorang mengunjungi kuburan dengan tujuan mengingat kematian, dan mengambil pelajaran akan hal itu. Bisa juga dijadikan momen untuk mendoakan sang mayit agar mendapatkan pertolongan dari Allah SWT.

Ziarah IPNU IPPNU Desa Bantrung di Sunan Mantingan

Dasar hukum pelaksanaan Ziarah Kubur tertuang di dalam Hadits Riwayat Tirmidzi, yakni:

Artinya: “Sungguh aku dahulu telah melarang kamu ziarah kubur, maka sekarang Muhammad Saw. telah diizinkan untuk berziarah ke kubur ibundanya, maka ziarahlah kamu karena sesungguhnya ziarah kubur itu mengingatkan akan akhirat”. (HR. At-Tirmizi).

Karena hal itu, sebagai muslim yang mencintai Nabi Muhammad SAW., kita menjalankan apa yang ada di hadits tersebut, yakni melaksanakan ziarah kubur. Apalagi, kami melaksanakan kegiatan tersebut pada bulan Rabiul Awal, yakni bulan kelahiran Kanjeng Nabi Muhammad.

Ziarah yang dilaksanakan oleh PR. IPNU dan IPPNU Desa Bantrung adalah pada tanggal 15 September 2024, atau bertepatan dengan tanggal 11 Rabiul Awal 1446 H. Kegiatan yang terlaksana pada hari Ahad tersebut diikuti oleh 17 anggota IPNU dan IPPNU Desa Bantrung menggunakan dua mobil. Supir sendiri adalah rekan Iyadzi Maula Azzami dan Ahmad Fauzi Ya'la, yakni kader IPNU Desa Bantrung.

Ziarah sendiri dimulai dengan mengunjungi makam Sunan Mantingan (Sultan Hadirin) dan Ratu Kalinyamat yang berada di Desa Mantingan, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara. Kemudian dilanjutkan ke Makam Sunan Muria (Raden Umar Said). Meskipun naiknya mengendarai ojek, namun seluruh anggota turun dengan jalan kaki.

Dengan kondisi yang sangat ramai, ziarah di makam sunan Muria selesa sekitar jam 12.30 WIB, yang dilanjutkan dengan menuruni gunung untuk menuju Masjid yang ada di bawah. Disana, rekan dan rekanita melaksankan sholat Dzuhur dan setelahnya menyantap dekem yang sudah dibawa dari rumah bersama-sama.

Perjalanan kemudian dilanjutkan ke Makam Sunan Kudus (Raden Ja'far Shodiq) sekitar pukul 14.30 WIB. Sesampainya di lokasi, rombongan ziarah langsung melaksanakan ziarah ke makam dan dilanjutkan dengan sholat Ashar. Dengan kondisi yang padat penjual aneka makanan, banyak rekan rekanita yang beristirahat sambil mengisi perut dengan camilan yang dijajakan di sana.

Ziarah IPNU IPPNU Desa Bantrung di Sunan Kudus

Sampai pukul 16.30 WIB rombongan memutuskan untuk pulang ke Jepara, meskipun diwarnai dengan kemacetan di area Jetak, namun rombongan ziarah berhasil sampai rumah dengan selamat sekitar pukul 18.30 WIB.

Semoga dengan pelaksanaan ziarah ini, rekan dan rekanita IPNU dan IPPNU Desa Bantrung mampu mengambil hikmahnya. Seperti yang kita ketahui, hikmah berziarah adalah mengingat kematian, mampu bersikap zuhud, senantiasa berbuat baik untuk bekal di alam kubur nanti, dan mendoakan mayat agar diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT. Selain itu, berziarah juga menjadi momen untuk bertawasul.

Muhammadun Bashor
Muhammadun Bashor Ketua PR IPNU Desa Bantrung 2023-2025

Posting Komentar